Contoh Ceramah Singkat
– Ceramah atau pidato keagamaan adalah ceramah yang dilakukan oleh ahli
agama atau biasa disebut ustad yang notabennya mempunyai ilmu agama
lebih dan dibagikan kepada orang lain dengan tujuan agar banyak yang
paham dan mengerti ilmu agama tersebut.
Nasihat menasihati merupakan kewajiban bagi setiap muslim atas muslim
yang lainnya. Seorang muslim wajib mengingatkan saudaranya agar
mengerjakan kebaikan dan menjauhi segala macam bentuk kemaksiatan.Salah satu bentuk nasihat menasihati antara sesama muslim ialah
dengan menyampaikan kultum singakat atau ceramah singkat untuk mengajak
kepada kebaikan dan melarang dari perbuatan yang tercela.
Berikut
ini adalah contoh ceramah singkat. Mulai dari contoh ceramah
pendidikan, contoh ceramah singkat sabar, contoh ceramah tentang ibu,
contoh ceramah pergaulan bebas, contoh ceramah menuntut ilmu, contoh
ceramah singkat tentang narkoba, contoh ceramah kebersihan, contoh
ceramah kesehatan, contoh ceramah media sosial, contoh ceramah, contoh ceramah tentang aurat, contoh ceramah tentang berbakti kepada orang tua, kumpulan teks ceramah, ,ceramah singkat tentang sedekah, teks ceramah agama, ceramah singkat tentang ilmu, ceramah tentang pendidikan, contoh ceramah umum, contoh teks ceramah umum ,
dll.
Ceramah Yang Sering Di Cari:
- Contoh Ceramah Singkat tentang Sabar
- Contoh Ceramah Singkat tentang Sombong
- Contoh Ceramah Singkat Tentang Maulid Nabi SAW
- Contoh Ceramah Singkat tentang Sholat
- Contoh Ceramah Singkat tentang Pergaulan Bebas
- Contoh Ceramah Singkat tentang Menuntut Ilmu
- Contoh Ceramah Singkat tentang Ibu
- Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas
- Contoh Ceramah Singkat tentang Kebersihan
- Contoh Ceramah Singkat tentang Kematian
- Contoh Ceramah Singkat tentang Sedekah
Contoh Ceramahnya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin
semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke
hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan
hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia
ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita –
manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta
seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan
syafaatnya. Aamiin.
Hadirin Rahimakumullah
Allah Swt berfirman,’’ingatlah kamu ini
orang-orang yang di ajak untuk menafkahkan hartamu pada jalan Allah.
Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah
yang Maha Kaya sedangkan kamulanh orang-orang yang membutuhkan-Nya. Dan
jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang
lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini (QS. Muhammad: 38)
Hadirin Rahimakumullah
Melalui ayat ini setidaknya kita harus
menghindari sifat kikir atau al-bukhl. Al- bukhl atau kikir ini ada
beberapa macam diantaranya kikir terhadap diri sendiri, kikir terhadap
sesama dan kikir terhadap agama. Kikir terhadap diri sendiri ditunjukan
dengan sikap seseorang yang terlalu membatasi kebutuhan pangan, sandang
dan papan terhadap keluarganya meskipun terhadap hal-hal yang dinilai
sangat dibutuhkan. Kemudian kikir terhadap sesama salah satunya
ditunjukan dengan sikap enggan untuk memberikan bantuan kepada orang
lain. Terakhir adalah kikir terhadadap agama berkaitan dengan keengganan
seseorang untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah.
Bisa jadi mereka yang kikir adalah mereka yang tidak menyadari bahwa
pada hakikatnya harta yang mereka miliki adalah titipan dari Allah Swt.
Dalam harta titipan ini barang kali ada hak-hak orang lain yang harus
ditunaikan. Maka sebenarnya apapun yang membersamai kita hari ini itu
semua hanyalah titipan yang memiliki batas waktu tertentu.
Hadirin yang berbahagia
Tak dapat dipungkiri bahwa kekikiran ini
melahirkan kebencian baik kebencian dari manusia maupun kebencian dari
Tuhan. Pertanyaannya adalah adakah kita mampu hidup di dunia ini tanpa
bantuan dari manusia dan bimbingan dari Allah Swt.? Jika kita dibenci
sesama manusia adakah kita masih bisa hidup dengan damai? Atau jika kita
dibenci oleh Tuhan adakah kita dapat hidup dengan baik dan benar?
Saudaraku, pada akhirnya keburukan dan
kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, begitu
pun dengan kekikiran ia akan kembali pada diri kita sendiri - entah
itu bentuknya matinya nurani kita untuk merasakann beban sesama, atau
kebencian dari sesama dan Tuhan. Barang kali kekikiran ini timbul
sepanjang kecintaan terhadap dunia terus bertambah, dan agaknya sifat
buruk ini pun timbul sejalan dengan kebodohan dan rayuan yang dibisikan
oleh setan yang terkutuk.
Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 268 Allah berfirman,’’setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untuk kamu
ampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Mahaluas karunia-Nya lagi Maha
Mengetahui.
Saudaraku, menunaikan zakat, infak dan sedekah tidak akan pernah membuat
kita jatuh misikin malah yang terjadi adalah sebaliknya dimana rizki
yang diberikan-Nya akan terus bertambah dan berkah. Lihatlah betapa
banyak kisah yang menceritakan peristiwa luar biasa dalam hidup ketika
seseorang menaggalkan sifat kikirnya dengan bersedekah sebanyak mungkin
di jalan Allah. Yang mereka dapatkan bukan hanya ketenangan dan
kedamaian tapi balasan rizki yang begitu melimpah.
Hadirin Rahimakumullah
Mungkin dalam kehidupan ini, kita tak
selamanya berada dalam jalan yang lurus. Sering kali kita jatuh dalam
kubangan kemaksiatan dan sering kali pula kita berbelok arah dari jalan
kebenaran. Namun dengan rahmat-Nya, Ia senantiasa menguatkan kita untuk
terus bangkit dan menuju jalan lurus-Nya.
Untuk itu, barang kali kita pernah menjadi
orang yang kikir dan begitu mencintai dunia, tapi hari ini saatnya kita
menghapus keburukan dengan kebaikan, saatnya kita menjadi lebih
bersemangat dalam memberikan bantuan kepada orang lain dan saatnya kita
menyadari bahwa semua yang ada di tangan kita hari ini adalah sebuah
titipan. Sebagaimana hal nya titipan, maka kita harus menjaganya dengan
sikap amanah sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pemiliknya. Dan
jika tidak, jangan menyesal jika suatu saat Allah sebagai pemilik akan
mengambilnya dengan cara yang tidak dapat kita duga.
Barang kali demikianlah yang dapat saya
sampaikan, yang menyampaikan tidak lebih baik dari yang mendengarkan.
Akhir kata semoga bermanfaat dan moho maaf terhadap setiap kekurangan
selama penceramahan ini berlangsung.
Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaiku Warahmatullahi Wabarakatuh